Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah mengintensifkan penguatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan memberikan edukasi kepada kader juru pemantau jentik, serta menjaga kebersihan lingkungan sebagai upaya mencegah potensi kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa perubahan cuaca yang tidak menentu berpotensi meningkatnya kasus demam berdarah dengue.
"Kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah mengingat penyakit DBD merupakan salah satu ancaman kesehatan yang kerap muncul saat musim pancaroba," katanya.
Ia mengingatkan masyarakat akan pentingnya menerapkan 3M Plus, yaitu Menguras, Menutup, dan Mengubur barang-barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk, serta menjaga kebersihan lingkungan guna mencegah potensi kasus (DBD).
"Pemberantasan sarang nyamuk adalah kunci utama dalam mencegah penyebaran DBD. Oleh karena itu, kesadaran dan keterlibatan masyarakat sangat penting dalam menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal masing-masing," katanya.
Ia yang didampingi Epidemiolog, Opick Taufik mengatakan beberapa pekan terakhir ini, pihaknya menerima banyak permintaan pengasapan (fogging) dari masyarakat.
Namun, kata dia, fogging bukan solusi utama dalam upaya memberantas penyebaran deman berdarah dengue.
"Fogging tidak bisa dilakukan sembarangan, harus ada bukti kasus DBD di lokasi tersebut. Kenapa? Karena fogging hanya efektif untuk membasmi nyamuk dewasa yang sudah membawa virus dengue, bukan mencegah munculnya nyamuk," katanya.
Ia mengungkapkan angka kasus demam berdarah dengue di daerah itu hingga akhir Mei 2025, tercatat 103 kasus, satu penderita di antaranya meninggal dunia.
Deman berdarah dengue, kata dia, adalah penyakit yang belum memiliki vaksin yang tersebar luas di masyarakat, sehingga pencegahan harus menjadi fokus utama.
"Kami mengimbau masyarakat tidak hanya bergantung pada pemerintah dalam pengendalian DBD. Pencegahan lebih baik daripada mengobati dengan meningkatkan kebersihan lingkungan," katanya.
Baca juga: Masyarakat di Kudus diajak galakkan PSN untuk cegah DBD