Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan bahwa jaminan keamanan menjadi kunci dalam menarik investor untuk menanamkan modal di suatu daerah.
"'Gubernure wae' (mantan) polisi, pasti aman. Jadi, saya pastikan soal keamanan. Perizinan juga kami kawal ketat lewat DPMPTSP. OSS satu pintu, satu hari harus selesai," kata Ahmad Luthfi saat "Rembug Bareng Gubernur Jateng dengan Pimpinan Media" di Semarang, Rabu.
Menurut dia, Jateng memiliki berbagai alasan yang menarik sebagai tempat berinvestasi, yakni iklim investasi yang terjamin aman, didukung dengan kemudahan perizinan, dan ketersediaan lahan maupun tenaga kerja.
Ia mengibaratkan Jateng layaknya pemuda yang memiliki energi besar sehingga membutuhkan berbagai macam untuk keperluan penampilan hingga karier.
"Jateng ibarat pemuda. Punya energi lebih, perlu potong rambut, minyak wangi, pakaian, dompet, perlu isi dompet, celana, sepatu, motor, mobil. Ini jadi daya tarik investor dalam luar memenuhi kebutuhan anak muda. Kecuali, 'wong tuwek' (orang tua) perlune 'mlaku mlaku tok' (jalan-jalan saja)," katanya.
Mantan Kapolda Jateng itu juga menyinggung mekanisme penetapan upah buruh di Jateng yang dilakukan secara tripartit dan terbuka.
"Upah itu hasil musyawarah. Kalau terlalu tinggi, pengusaha lari. Terlalu rendah, buruh menjerit. Tapi kenyataannya, banyak pabrik pindah dan berdiri di sini," katanya.
Bertepatan dengan peringatan Hari Buruh Mei 2025, Pemprov Jateng juga meluncurkan berbagai kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja, di antaranya subsidi moda transportasi Trans Jateng sebesar Rp1.000 dan penyediaan fasilitas "daycare".
Daya tarik Jateng bagi investor juga tercermin dari capaian realisasi investasi yang signifikan.
Pada Triwulan I 2025, total investasi yang masuk ke Jateng mencapai Rp21,85 triliun, atau 27,89 persen dari target tahunan.
Investasi tersebut terdiri dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp14,08 triliun (64 persen) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp7,77 triliun (36 persen). Nilai investasi itu mampu serta menyerap 96.630 tenaga kerja.
Ia menyebutkan lima sektor utama penyumbang investasi terbesar, yakni industri tekstil, industri alas kaki, industri karet dan plastik, industri makanan, serta sektor perumahan dan kawasan industri.
Kegiatan dialog bersama media tersebut diikuti oleh 76 perwakilan media dan asosiasi pers dari seluruh Jateng yang menjadi ruang komunikasi terbuka antara pemerintah dan insan pers dalam mendukung pembangunan Provinsi Jateng.