Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang memberikan honorarium triwulan kedua tahun 2025 kepada 1.222 ketua rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) di daerah itu sebagai penghargaan atas dedikasi perpanjangan tangan pemerintah di tingkat bawah.
"Ketua RT dan RW adalah perpanjangan tangan pemerintah di tingkat paling bawah, sekaligus etalase pemerintahan. Tanpa dedikasi mereka, tatanan sosial tidak akan berjalan rapi," kata Wali Kota Magelang Damar Prasetyono dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang diterima di Magelang, Rabu.
Ia mengatakan hal itu saat menyalurkan honorarium secara simbolis kepada ketua RT dan RW itu di Kelurahan Gelangan, Selasa (24/6), antara lain dihadiri Wakil Wali Kota Magelang Sri Harso, Lurah Gelangan Ginanjar Wahyu Hidayat, Camat Magelang Tengah Praditya Dedy Heryanto, serta seluruh ketua RT dan RW se-Kelurahan Gelangan.
Total 1.030 ketua RT menerima honorarium masing-masing Rp350.000 per bulan, sedangkan 192 ketua RW masing-masing menerima Rp500.000 per bulan. Dana ini disalurkan secara berkala setiap tiga bulan sekali melalui program pemberdayaan masyarakat di kelurahan masing-masing.
Penyaluran insentif ini menguatkan komitmen Pemkot Magelang dalam memberikan apresiasi peran strategis para ketua RT dan RW sebagai ujung tombak pemerintahan di tingkat paling bawah dan memperkuat fondasi tata kelola pemerintahan yang partisipatif.
Ia menjelaskan kebijakan ini bentuk penghargaan tulus atas dedikasi sosial dan kerja keras tanpa pamrih yang telah dilakukan para ketua RT dan RW.
Dia mengatakan tentang peran penting ketua RT dan RW dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih, akurat, dan berpihak pada masyarakat.
Salah satu peran vital itu, ujarnya, terkait dengan pendataan kondisi riil warga di lingkungan masing-masing.
Pemerintah Kota Magelang, katanya, membutuhkan data yang jujur dan valid agar setiap kebijakan dapat tepat sasaran.
"Bantuan sosial, pembangunan infrastruktur, dan pelayanan publik sangat bergantung pada data akurat tersebut. RT dan RW adalah garda terdepan dalam hal ini," katanya.
Dia menyatakan keinginan menjalankan pola pembangunan bottom-up, di mana aspirasi dan dinamika warga dari tingkat akar rumput akan diakomodasi dan dijadikan rujukan utama dalam perumusan kebijakan.
Ia mengajak seluruh ketua RT dan RW menjadikan Kota Magelang sebagai rumah bersama yang dijaga dan dibangun dengan semangat gotong royong.
"Integritas dan ketulusan panjenengan semua adalah fondasi yang menentukan wajah pemerintahan kita ke depan," katanya.
Camat Magelang Tengah Praditya Dedy Heryanto menyoroti pentingnya keterlibatan RT dan RW dalam menjaga stabilitas wilayah.
Ia menekankan pentingnya sinergisitas antara pemerintah dan elemen masyarakat di tingkat kelurahan, khususnya dalam konteks ketertiban, keamanan, dan penguatan sosial.
"Keberhasilan pembangunan tidak bisa dipisahkan dari peran RT dan RW, terutama dalam menghadapi dinamika sosial di lapangan," katanya.
Di Kelurahan Gelangan, tercatat ada 10 ketua RW dan 65 ketua RT menerima honorarium untuk periode April hingga Juni 2025.