Magelang (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DPMP4KB) Kota Magelang menjelaskan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perhatian tentang isu-isu keluarga.
"Melalui peringatan Harganas, kami ingin menggugah partisipasi semua pihak, dari orang tua asuh untuk penurunan stunting, perempuan pekerja dan peran aktif ayah dalam pengasuhan anak yang layak, hingga pendampingan lansia," kata Kepala DPMP4KB) Kota Magelang Nasrodin dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang di Magelang, Rabu.
Dia mengatakan hal itu pada peringatan Harganas ke-32 pada 2025 tingkat Kota Magelang di Halaman Kepodang, Taman Kyai Langgeng (TKL) Ecopark Magelang, Rabu, dengan tema “Dari Keluarga Untuk Indonesia Maju”.
Hadir pada acara itu, antara lain Wali Kota Magelang Damar Prasetyono, Wakil Wali Kota Magelang Sri Harso, dan Sekda Kota Magelang Hamzah Kholifi, sedangkan peserta yang terlibat acara tersebut, antara lain para kader institusi masyarakat pedesaan (IMP), ketua Kampung KB, ketua TP PKK kecamatan, kepala puskesmas, kepala KUA, babinsa, dan bhabinkamtibmas se-Kota Magelang.
Pada kegiatan itu, peserta juga menerima pembinaan dan penyampaian materi untuk memperkuat kapasitas dalam mendampingi masyarakat.
Ia mengatakan kegiatan ini menjadi kesempatan penting untuk memperkuat peran keluarga sebagai fondasi pembangunan bangsa.
Selain itu, ucapnya, kegiatan ini wadah pembinaan bagi tenaga lini lapangan, kelompok kegiatan (poktan), dan pemangku kepentingan lainnya.
Melalui kegiatan ini, Pemkot Magelang berharap semakin banyak praktik baik dalam membangun keluarga serta keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat dalam mewujudkan keluarga yang kuat dan sehat, serta melahirkan generasi yang mampu menghadapi tantangan masa depan.
Wali Kota Magelang Damar Prasetyono menegaskan bahwa keluarga fondasi utama bangsa.
“Keluarga yang kuat akan membentuk anak-anak yang berkarakter, sehat fisik dan mental. Itulah modal utama membangun bangsa,” ujarnya.
Ia menyebut dua persoalan utama saat ini menjadi perhatian nasional, yaitu pernikahan dini dan stunting.
Pernikahan, kata dia, seharusnya tidak hanya dilihat dari kesiapan usia, namun juga kesiapan fisik, mental, dan kesehatan reproduksi calon ibu.
“Jika calon ibu belum siap, dampaknya bisa sangat panjang, terutama pada pertumbuhan anak. Maka, perlu ada pemeriksaan medis sebelum kehamilan, selama mengandung, dan pasca-melahirkan. Nutrisi dan pola asuh harus menjadi perhatian serius,” katanya.
Baca juga: Pemkot Magelang berikan honor ketua RT-RW